Saat ini model rumah minimalis menjadi rumah idaman setiap orang termasuk di Indonesia. Pemodelan atap pada rumah minimalis sangat menentukan indah dan tidaknya tampilan eksterior bangunan, model atap yang sering dipakai atau diminati masyarakat yaitu model atap perisai dan pelana. Model atap perisai cocok bagi rumah yang bentangnya panjang sedangkan atap pelana cocok bagi rumah bentangnya tidak terlalu panjang. Apabila atap pelana digunakan untuk tanah yang bentangnya panjang akan membuat kuda-kuda semakin tinggi dan tampilan eksterior menjadi tidak indah. Selain memilih bentuk atap, juga harus memperhatikan kontruksi atap itu sendiri agar memiliki kontruksi atap yang kokoh, kuat, tahan lama dan aman. Sehingga kondisi dalam rumah bisa terasa nyaman.
Atap Pelana Pada Rumah Minimalis Dengan Bentang Pendek
Rumah Minimalis Type 36
Rumah minimalis dengan bentang pendek cocok menggunakan atap pelana karena dengan bentang yang pendek kuda-kudanya tidak terlalu tinggi, dengan kuda-kuda yang tidak terlalu tinggi dan ketinggian atap yang berbeda bisa menambah kesan minimalis yang indah dan kokoh pada tampilan eksterior rumah. Atap pelana memiliki tingkat kemiringan 30 hingga 35 derajat, dengan kemiringan yang bagus memberikan fungsi yang efektif untuk menyerap radiasi panas dan dengan mudah mengalirkan air hujan ke bawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar